Kamis, 14 April 2011

Gugatan US$ 1 Miliar Dialamatkan ke Facebook

Laman jejaring sosialFacebook dan pendirinya Mark Zuckerberg tengah menghadapi gugatan senilai lebih US$ 1 miliar. Sebab, Facebook tidak segera menghapus sebuah halaman yang menyerukan Intifada Ketiga melawan Israel.

Gugatan diajukan pada 31 Maret silam di pengadilan distrik di Washington, Amerika Serikat, oleh Larry Klayman. Ia adalah pengacara dan aktivis yang dalam gugatannya digambarkan sebagai "warga negara Amerika keturunan Yahudi" dan aktif dalam segala hal mengenai keamanan Israel dan rakyatnya.

Klayman adalah pendiri Judicial Watch, sebuah kelompok konservatif yang membela kepentingan publik. Adapun Facebook menghapus halaman "Third Palestinian Intifada" pada 29 Maret lalu setelah terpampang beberapa pekan dan sudah 350.000 orang menambahkannya sebagai teman (friend).

Menteri Urusan Diplomasi dan Diaspora Israel Yuli Edelstein telah mengirimkan surat kepada Zuckerberg seminggu sebelumnya, meminta agar halaman itu dihapus. Liga Antifitnah (the Anti-Defamation League) juga meminta Facebook menghapus halaman itu.

Halaman "Third Palestinian Intifada" menyerukan pemberontakan Palestina ketiga untuk dimulai 15 Mei, termasuk kutipan dan klip film yang menyerukan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan Israel, dan untuk membebaskan Jerusalem dan Palestina dengan kekerasan. Seruan itu juga diarahkan para pengguna ke konten terkait di Twitter, YouTube, dan tempat lain di dunia maya.

Dalam gugatan itu, Klayman juga meminta Facebook untuk menghapus semua halaman yang mencantumkan kata "Third Intifada" di situs jejaring sosialnya atau halaman-halaman lain yang mendorong kekerasan terhadap Yahudi.

Facebook mengatakan akan melawan kasus itu, sebagaimana dilaporkan AFP. Sementara itu, sebuah halaman baru dengan nama yang sama dilaporkan telah menarik ribuan teman.

Facebook tidak mengeluarkan pernyataan ketika menghapus halaman itu pekan lalu. Tapi, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan untuk beberapa media pada hari sebelum halaman itu dihapus, Facebook berkomentar mengenai halaman kontroversial Third Palestinian Intifada.

"Sementara, beberapa komentar dan konten mungkin mengecewakan bagi seseorang--kritik satu budaya tertentu, negara, agama, gaya hidup atau idiologi politik, misalnya--itu saja bukan alasan untuk menghapus diskusi," pernyataan Facebook mengatakan.

"Kami sangat percaya bahwa pengguna Facebook mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan opininya, dan kami tidak biasanya menghapus konten, grup atau halaman yang membicarakan mengenai negara, agama, entitas politik, atau ide."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar